Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts

Senin, 05 Maret 2012

TRY OUT UN CENDIKA 2012

Kami sajikan untuk putra putri anda untuk pencapaian nilai uji coba yang memuaskan guna untuk meningkatkan mutu nilai dalam menempuh Ujian Nasional (UN) TRYOUT UN 2012, yang telah dselenggarakn Tg 4 Maret 2012 pk.08 s/d selesai di LKP Cendika Jl.Barata, Jeruklegi, Cilacap.Kontribusi hanya Rp.6000,- mendapatkan snack. Untuk peserta yang mendapaatkan peringkat 1, 2 dan 3 memperoleh beasisiwa bimbel cendika untuk 1 semester gratis.

Selasa, 13 Desember 2011

ENGLISH SPECIFIC PURPOSE (ESP)

Pemahaman penting tentang Bahasa inggris untuk tujuan tertentu (ESP) adalah membutuhkan analisis yang mendalam berasal dari jenis spesifik tujuanya. Kebutuhan pemahaman analisis didasari dari jenis terapan ilmu yang menggunakan basaha Inggris secara khusus.
       Pada saat ini ESP sudah mulai sangat terlihat ketika munculnya kelembagaan kelembagaan kursus LKP), sekolah kejuruan (SMK), dan Sekolah tinggi (STIKES, STIE, POLITEKNIK) yang terapanya dengan pekerjaan khusus. Kelembagaan kursus (LKP) mempunyai tujuan khusus yang sangat berfariatif tergantung dari visi dan misi lembaga tersebut. Jika, kelembagaan tersebut memuat pelatihan atau kursus bahasa inggris maka diharapkan mempunyai modal pengembangan ESP yang relevan dengan program pengajaranya. Pengembangan tersebut bisa berupa, materi, silabus, rencana pembelajaran, dan tim pengajar yang siap membuat analisis ESP sebagai modal pengembangan materi. 
       Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran penting dalam pengembangan ESP, karena berawal dari sinilah jenjang sekolah kejuruan pertama mulai di tempuh. Berdasar kepada Tom Hutchson and Alan Water dalam bukunya English for Specific Purpose, menggambarkan pelaku ESP adalah orang yang berkecimpung dalam bidang tertentu yang menggunakan hubungan langsung peneraapan bahasa inggris khusus. Dalam hal ini adalah para siswa dan guru di SMK. Mereka mengadalan pelatihan, pembelajaran, pengajaran menggunakan bahasa kedua yaitu bahasa Inggris. Maka dari itu meraka di tuntut menguasai bahasa Inggris. Misalnya; dalam SMK ada jurusan Teknik, meraka harus menguasai bahasa inggris teknik, karena mesin-mesin praktek dan perusahaan besar menggunakan bahasa Inggris.Dalam praktek mengoperasikan mesin banyak petunjuk khusus cara pengoperasianya menggunakan bahasa Inggris. Ini adalah contoh kecil dan masih banyak lagi bahasa inggris khusus untuk jurusan tertentu dalam SMK.
         Dudley-Evans, 1997, variabel yang terdapat dalam ESP berawal dari sekolah menegah lanjutan, lebih jelas keseluruhan variabel karakteristiknya  adalah :
1. ESP mungkin berhubungan dengan atau dirancang untuk disiplin ilmu tertentu
2. ESP dapat menggunakan, dalam situasi pengajaran khusus, metodologi yang berbeda dari Bahasa Inggris Umum
3. ESP mungkin dirancang untuk siswa dewasa, baik di lembaga tingkat tersier atau dalam situasi kerja profesional. Hal ini bisa, bagaimanapun, bagi peserta didik di tingkat sekolah menengah
4. ESP umumnya dirancang untuk siswa menengah atau lanjutan.
5. Kebanyakan program ESP mengasumsikan beberapa pengetahuan dasar dari sistem bahasa.

Dapat disimpulakan bahwa pada point ke-4 ESP pada umumnya dirancang untuk siswa menengah lanjutan. Titik tolak pertama dibangun dalam sekolah lanjutan, jadi awalnya ESP birasal dari pendidikan menengah lanjutan. 
  Sekolah Tinggi (ST) adalah salah satu target tujuan siswa setelah mereka tamat SMK. Sekolah Tinggi menyediakan banyak jurusan disiplin ilmu. Pemahaman yang lebih lanjut dalam ESP, di level inilah peserta harus mampu menguasai bahasa inggris yang lebih baik dalam penerapanya. Pengusaan ESP/EAP lebih ditekankan lagi sehingga akan menghasilkan bibit-bibit muda yang berkualitas dalam jurusanya.

Pendidikan Rendah VS Pendidikan Tinggi

Perbedaan antara pendidikan tinggi dan rendah sangat mempengaruhi kehidupan sosial setiap maorang. Dua pengamatan tersebut akan menjada pembahasa yang sangat panjang.
Pembahasan tentang pengawasan pendidikan harus diawali dengan dua pengamatan dasar, pertama bahwa orang-orang dengan pendidikan yang lebih tinggi berbeda dengan orang yang kurang berpendidikan. Pengamatan kedua adalah perubahan individu yang terjadi setelah mereka mendapatkan yang lebih tinggi.
  1. Dimensi Manfaat Pendidikan
Orang yang akan mendapat beberapa keuntungan atau manfaat pendidikan yang pertama dan yang paling nyata adalah siswa. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga setiap karakteristik tersebut harus dapat dipahami agar mereka dapat mencapai manfaat dalam pendidikan. Sebagai tambahan pengaruh orang lain dalam masyarakat dapat mempengaruhi pendidikan siswa, baik secara langsung maupun tidak langsung (keluarga dan teman-teman atau guru). Manfaat yang akan diperoleh siswa mudah sekali untuk dijelaskan, siswa yang belajar membaca disekolah lebih baik dari pada mereka yang tidak dapat membaca.
Dalam ekonomi hal ini disebut “manfaat pribadi”. Para ekonom membedakan manfaat pribadi dengan manfaat sosial. Manfaat sosial adalah sesuatu yang dapat mengembangkan orang selain pendidikan. Masyarakat dikatakan lebih baik karena pendidikan mereka.
Karakteristik dan pembawaan umum tertentu dapat dianggap sebagai hasil dari sekolah, termasuk pemahaman tentang nilai demokrasi sebagai upaya untuk memerangi segala bentukkediktatoran dalam suatu pemerintahan dan kemampuan untuk berpikir kritis dan yang pantas. Keahlian tersebut mungkin menjadi pengaruh tidak langsung dari bidang studi kewarganegaraan, ilmu sosial, sejarah, filsafat, bahasa, dan pengajaran lain.
Perubahan yang dipengaruhi oleh pengalaman pendidikan. Secara metodologis hal ini berarti bahwa pengukuran pretest dan protest pada individu diperlukan untuk mengidentifikasi perubahan yang disebabkan oleh pendidikan. Hal ini dikenal sebagai “pendekatan penambahan nilai”.
Terdapat lima cara yang berbeda untuk membuat fakulasi (penghitungan) dan mengaplikasikan metode yang spesifik pada pendidikan yang lebih tinggi. Yang pertama adalah dalam mengevaluasi perubahan individu, segala yang dihabiskan dalam pendidikan (tingkat biaya) adalah ukuran kelebihannya. Kedua yaitu menyelidiki reaksi klien terhadap pendidikan universitas. Ketiga adalah mempertimbangkan peningkatan dalam nilai kapita dari manusia yang merupakan hasil dari pendidikan yang lebih tinggi. Keempat melihat seberapa besar pendidikan yang lebih tinggi bertanggung jawab atau berperan dalam pertumbuahn. Kelima dalam memperkirakan nilai pendidikan universitas dengan melihat pada tingkat pengembalian investasi pada pendidikan universitas.
Manfaat pendidikan diperoleh selama pengalaman dari pendidikan itu sendiri, manfaat pendidikan dapat ditanyakan pada siswa setelah mereka melaksanakan pendidikan. Persamaannya seperti manfaat sosial dari mengikuti permainan sepak bola di SMA terjadi selama pengalaman pendidikan.
  1. Fungsinya Memahami Manfaat Pendidikan
Penting sekali untuk mengetahui apa manfaat yang meluas dari pendidikan agar dalam mengalokasi sumber tidak hanya antara berbagai macam dan tingkat sekolah tetapi juga antara pendidikan dan juga program sosial. Manfaat pendidikan juga harus dihargai untuk memutuskan bagaimana membiayai pendidikan pada tingkat yang berbeda. Jika manfaat meluas pada masyarakat yang bersekolah, terdapat alas an untuk memajukan pembiayaan sendiri bagi proses pendidikan, bahkan bias dari pinjaman. Manfaat pendidikan juga harus diidentifikasi untuk menginterpretasikan motivasi pendidik. Secara mendasar pengetahuan diperlukan sebagai manfaat pendidikan sehingga proses pendidikan dapat dievaluasi melalui analisis harga manfaat yang berhubungan dengan alokasi dana dan dalam penetapan manajemen.
  1. Penelitian dan Manfaat Pendidikan
    1. Pendidikan Dasar
Salah satu pemikiran dasar untuk pendidikan remaja selalu adalah fungsi penjagaan sekolah-sekolah, menjauhkan anak-anak dari jalanan, mengurangi kejahatan, membebaskan orang tua untuk bekerja atau bersenang-senang, dan mengajari anak-anak tentang norma-norma masyarakat.
Serupa dengan itu, sekolah-sekolah telah dipercaya melakukan satu fungsi sosialisasi; mengajari anak-anak bagaimana cara bergaul, berbagi, mengambil giliran (bersabar), berpakaian, dan menyesuaikan diri.
    1. Pendidikan Tinggi
Para ekonom memfokuskan pada manfaat yang terkait dengan pekerjaan dan karier yang diterima dari perguruan tinggi oleh mereka yang kuliah dan lulus bukan karena mereka hanya memikirkan uang, tetapi mereka ingin melihatapakah perubahan yang disebabkan oleh kuliah diperguruan tinggi meningkatkan produktivitas (yakni, menghasilkan modal manusia) dan dengan demikian meningkatkan pendapatan.
(Schultz,1961) menghipotesiskan bahwa kuantitas dan kualitas pendidikan yang didapat oleh suatu individu memberikan kontribusi pada modal manusianya, yang menghasilkan kapasitasproduksi yang lebih besar. Modal manusia satu individu selalu bergantung pada faktor-faktor disamping pendidikan (seperti; kesehatan, motivasi, kemampuan bawaan, dan status social ekonomi).
Manfaat dari perguruan tinggi yang berhubungan dengan keuntungan penghasilan dan gengsi social pada dasarnya berkaitan dengan penawaran dan permintaan akan pekerja berpendidikan perguruan tinggi. Kapanpun ada penawaran yang lebih besar dan penawaran lebih sedikit harga naik.
(Rumberger, 1986) mengemukakan bahwa pendidikan sekolah tambahan tidak selalu secara otomatis dihargai dengan pendapatan yang lebih tinggi. Menurut Rumberger, pendidikan sekolah khusus untuk pekerjaan tertentu. Yakni, ketika para pekerja memperoleh pelatihan berdasarkan pada penilaian mereka sendiri atau satu penilaian independent terhadap apa yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut, pelatihan tersebut dihargai dengan gaji yang lebih tinggi, sementara pelatihan lain yang tidak bersifat khusus untuk satu pekerjaan tertentu mungkin tidak begiti dihargai.
Dinegara-negara lain, proporsi penduduk yang memenuhi syarat yang telah kuliah diperguruan tinggi biasanya jauh lebih rendah daripada Amerika Serikat. Oleh karena itu, lulusan perguruan tinggi dinegara-negara lain dapat mempunyai kemungkinan lebih kecil untuk mendapati dirinya tidak dihargai dipasar kerj. Di Amerika Serikat sulit untuk berpendapat bahwa setiap tingkat kejenuhan ditingkat S1 dapat menyebabkan kelebihan pendidikan pendidikan dalam artian umum, karena hasil-hasil kejuruan merupakan bagian kecil dari total manfaat pendidikan ditingkat tersebut. Terkait dengan pasar kerja, apa yang dibutuhakan untuk individu bias merupakan pemborosan bagi perekonomian secara keseluruhan (contohnya, gelar S1 dapat dibutuhkan untuk mengajar sejarah kelas empat, tetapi mungkin tidak ada kebutuhan guru sejarah lagi).
Dinegara-negara lain, gelar S1 perguruan tinggi mempunyai kemungkinan lebih besar untuk berperan sebagai dokumen resmi professional terakhir. Contohnya, di Brasil, bahkan hokum dan kedokteran dipraktekkan oleh lulusan perguruan tinggi tanpa pendidikan pasca sarjana. Ketidakcocokan antara permintaan dan penawaran akan lulusan untuk beragam bidang profesi dan disiplin ilmu menjadi lebih dari sekedar alas an untuk mempertanyakan pertumbuhan dalam pendidikan S1.
(Bowen, 1977) dalam rangkumannya “Apakah pendidikan tinggi setimpal dengan biayanya?”, Bowen memulai dengan memperlihatkan bahwa “Tujuan utama pendidikan tinggi adalah mengubah orang-orang dengan cara-cara yang diinginkan. Tetapi dalam contoh pertama, tujuannya adalah untuk memodofikasi sifat-sifat dan pola-pola perilaku manusia secara perorangan. Universitas-universitas juga berperan melestarikan warisan budaya dan memajukan peradaban. Mereka memberikan layanan masyarakat langsung seperti layanan kesehatan, perpustakaan,museum,pertunjukan drama dan musik, layanan konsultasi.
Dampak terkait universitas terhadap masyarakat dapat dianggap negative (contohnya, jika mereka menghasilkan penelitian yang berakhir dengan pengembangan senjata yang merusak).
  1. Kesimpulan
Setiap individu tidak dapat berharap lebih untuk mendapatkan semua manfaat yang telah dikemukakan. Sebagian manfaat menjadi lebih lemah ketika satu tingkat pendidikan menjadi kurang eksklusif pasti juga ada dampak negative pendidikan sekolah. Analisis untung rugi harus dilakukan oleh individu-individu dalam memutuskan apakah manfaat potensial yang dapat mereka terima dari bersekolah di satu lembaga pendidikan tertentu sesuai dengan biayanya. Serupa dengan itu, masyarakat harus bertanya apakah manfaat yang akan diterimanya dari pengalokasian dana public untuk pendidikan setimpal dengan manfaat yang dihasilkan dari penggunaan alternative dana ini.
Kesimpulannya disini adalah bahwa bagi sebagian besar individu dan bagi masyarakat secara keseluruhan, pendidikan sekolah merupakan investasi yang bagus, namun demikian tidak seorangpun akan begitu ceroboh untuk mengatakan bahwa pendidikan patut didukung, tetapi kita tidak dapat berharap terlalu banyak darinya.

Senin, 12 Desember 2011

PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

CENDIKA dipersembahkan untuk mereka yang haus tentang "pendidikan sepanjang hayat"
Semua jenis pendidikan tidak ada yang lebih sempurna jika ia tidak belajar dan terus belajar. 
           Semenjak lahirnya manusia di muka bumi, semenjak itulah adanya pendidikan. Dengan tidak disadarinya pendidikan telah ada bribu ribu tahun semenjak manusia pertama ada. Dapat di simpulkan bahwa pendidikan berasal bersamaan dengan kehidupan.
Kehidupan yang sekarang sangat berbeda dengan kehidupan yang lalu dan pendidikan yang akan datang juga akan semakin lebih baik dari yang sekarang.
         Seriring dengan kemajuan jaman yang semakin komplek dengan semua jenis kehidupan yang moderen, kami LKP CENDIKA berusaha keras ikut dalam berpartisipasi untuk memajukan pendidikan yang lebih baik. Semua telah ada dan semua telah berkembang, itulah masa yang harus dihadapi.
LKP CENDIKA yang bergerak di bidang pendidikan non formal ikut terus mengembangakan pendidikan yang harus ditempuh oleh semua anak penenerus generasi Indonesia.
          Dengan visi dan misi  menciptakan generasi PA-JEKSAN (Pelajar Arif, Jenius, Excellent, Komonikatif, Agamis dan Normatif) kami LKP CENDIKA siap unntuk membangun generasi penerus bangsa. Semenjak berdirinya LKP CENDIKA tg 2 Januari 2007 samapai dengan sekarang telah mencetak generasi prestasi yang luar biasa. Hasil dari generasi CENDIKA berasal dari semua kalangan, pendidikan dan umum. Hasil cetakan dari CENDIKA siap untuk meneruskan dan menata hidup yang lebih baik dalam pengembangan karakter peendidikan yang dinamis.
          Program layanan pendidikan kami adalah Kursus Bahasa asing ( Inggris-mandarin-korea-Arab) dari semua level yang ada di setiap bahasanya. Program yang kedua adalah TOEFL-TOEIC preparation, yaitu persiapan test untuk TOEFL dan TOIC yang bekerjasama dengan kelembagaan lain. preogram yang berikutnya adalah, Bimbingan Belajar semua jenjang pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, Mahasiswa dan Umum. Dilengkapi dengan latihan persiapan test; Ulangan Harian, UTS, UAS, Ujian Sekolan dan UN. Kesemuanya kami sajikan dengan profesional dan konsekwensi disiplin ilmu setiap bidangnya.